Kamis, 15 Desember 2011

Oknum yang Biadab*

hati2 buat yg suka pulang malam, dugem, atau pulang malam krn lembur…
salam,
sandra
mohon untuk dibaca walaupun hanya sekedar tahu,
kalau nantinya ga mau peduli itu kembali ke diri
kita masing2…
Dear Rekan sekalian,
Mungkin sebagian dari kita ada yg sudah tahu bahwa
hukum di Indonesia ini benar2 BIADAB. Bayangkan, semua bisa dibeli dengan UANG….
Kemarin tgl 29 Juli 2007, saya ingin menjenguk teman saya yg katanya sudah 2bln ini msk penjara karena NARKOBA. Waktu bertemu dengan dia, kondisinya sangat berubah. Badannya kurus sekali, matanya merah, dan yang lebih tragis lagi dia seperti org kelaparan.
Dia cerita tentang kejadian yg menimpanya. Tgl 9 Juni 2007, Teman saya ini pergi kedaerah kota untuk suatu keperluan. Sesampainya di jalan ternyata ada razia polisi. Kebetulan dia yang bawa mobilnya dan ada 1 teman lagi, jadi mereka berdua. Waktu pemeriksaan mereka berdua disuruh keluar dari mobil, mobil mereka digeledah. Dan betapa kagetnya teman saya itu waktu polisi memberitahu bahwa ada 2 butir ekstasi dibawah jok depan. Padahal semua teman saya itu bukan pemakai. Mereka juga tidak pernah pergi ke diskotik. Mereka meyakinkan polisi kalo itu semua bukan milik mereka.
Mereka bersedia untuk tes darah tapi polisinya malah memarahi bahkan menampar kedua teman saya itu.
Pada saat teman2 saya tidak bisa apa2 lagi, polisi mengambil semua barang2 berharga teman saya itu ( Dompet, Jam,HP ). Yang lebih parahnya lagi polisi itu menyuruh mereka untuk mengakui kalau Barang haram tersebut milik mereka. Bersumpah dengan nama Tuhan pun kayanya sudah ga mempan, akhirnya dengan pasrah teman2 saya itu mengiyakan semua perintah polisi tersebut karena kalau tidak, mungkin mereka akan dianiaya terus. Teman2 saya itu kemudian di borgol lalu disuruh masuk ke mobil polisi tersebut. Didalam mobil,polisi mulai nego harga dengan teman2 saya. Mereka disuruh menyerahkan 2juta /org mlm itu jg, maka mereka akan dilepaskan. Sewaktu teman2 saya mengiyakan permintaan mereka, TIM BUSER dari SCTV datang, jadi perjanjian itu tidak jadi terlaksana. Dengan sok gagah polisi2 itu dengan arogannya menarik teman2 saya itu kluar mobil dan memberi penjelasan ke TIM BUSER tersebut kalau teman2 saya itu adalah pemakai. Singkat cerita teman2 saya itu dibawa ke polres. Disana mereka dikurung selama 1bln dan baru kamis tgl 26 Juli 2007 kemarin mereka dipindahkan ke Rutan Salemba. Perlu diketahui juga, mereka pindah ke Rutan pun harus bayar Rp 7.000.000 /org. Ternyata penderitaan mereka blm selesai sampai disitu. Mereka blg kalau mereka mau bebas, mereka hrs membayar Rp 90.000.000/org kepada polisi tersebut dan kasus mereka pun secara otomatis akan ditutup. Sungguh biadab sekali moral2 org2 itu. Perlu diketahui jg kalau didalam rutan itu dikasih makan sehari 2x dan nasinya bukan putih warnanya tetapi kuning. Didalam makanan tersebut sudah dicampur dengan bumbu supaya para napi akan merasakan badannya lemas. Ditiap blok2 tahanan jg bebas. Mereka ada yg memakai narkoba dan itu bisa terjadi bila mereka2 sang pengguna memberikan uang sebagai uang tutup mulut kepada petugas2 tersebut.
Rekans, sewaktu saya dan teman2 saya ingin menjenguk pun tidak kalah biadab nya para petugas2 tersebut. Dari pintu depan kita lapor dan KTP kita ditaro, mereka minta uang administrasi Rp 5.000, trs pindah loket utk taro HP karna disana kita ga blh bwh hp, kita byr lagi Rp 5.000, msk pintu utk pemeriksaan badan pengunjung byr lg Rp 5.000. Sampai lah kita pada pintu terakhir dimana kita bisa bertemu dengan teman saya tersebut. Saya dan teman2 saya msk ke sebuah ruangan. Tapi sebelum kami bertemu dengan teman2 kami tersebut, kami hrs membayar Rp 10.000 untuk ongkos panggil teman saya yg di sel. 10 menit berlalu tapi teman kami tdk kunjung datang. Petugas gadungan itu dtg lagi dan memberitahu kami bahwa teman kami tdk ada di sel. Petugas itu menawarkan jasanya kembali, dia akan mencari teman2 kami bila kami membayar lagi Rp 10.000. Akhirnya dengan perasaan kesal, kami ksh lagi uang tersebut. Sumpah!!! keadaan di ruangan tersebut bnr2 mengerikan. Kotor, sumpek, bau. Ternyata itulah ruangan pertemuan antara napi dan penjenguk. Disana semua napi dan penjenguk bisa leluasa melakukan adegan2 sronok. Ciuman bibir, pegang2 alat2 vital, mereka smua tdk malu utk melakukan hal tersebut. Mungkin smua itu bentuk pelampiasan rasa rindu antara si napi dan si penjenguk. Yang lebih parahnya lagi, bagi para napi yg menerima tamu, mereka diwajibkan membayar uang Rp 50.000 ke petugas.
Jadi setelah selesai bertemu dengan teman saya tersebut mereka kami beri uang Rp 100.000 utk mereka msk lagi kedalam. Kalau mereka tdk membayar, mereka akan dipukuli. Sungguh biadab nya negara kita ini!!!
Perlu diketahui juga didepan pintu masuk tertulis ” TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN”. Tapi apa kenyataan nya???
Rekans, tolong forward berita ini agar semua bisa membaca dan semoga jd pelajaran untuk kita semua untuk berhati2, terutama bagi kita2 yg menggunakan mobil dimalam hari. Kita hrs berhati2 kalau ada razia. Usahakan sewaktu kita diperiksa, kita melihat tangan2 jail para polisi2 biadab tersebut.
Regards,
Sumber:
hendi.web.id

Rabu, 14 Desember 2011

Tips dan Trik Menaikan Tenaga Mesin Jupiter MX

Jupiter MX 150 cc

29/04/2009 Tulisan ini merupakan rangkuman dari thread MX berubah menjadi 150 CC (VIXION serissss) di komunitas mxrider.or.id
Berdasarkan spesifikasi teknis Jupiter MX memiliki perbandingan bore x stroke 54 mm x 58,7 mm, maka akan diperoleh ukuran kapasitas mesin 135 cc. Dimana dg prinsip overstoke / longstroke tersebut umumnya ampuh mendongkrak moment puntir hasilnya adalah punya torsi putaran rendah yang lebih besar, juga dapat mempunyai rasio kompresi yang lebih tinggi, juga berarti lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan gas buang yang lebih bersih. Namun semenjak kemunculan Vixion yg mempunyai bore x stroke 54 mm x 58,7 mm yang dapat dikatakan sebagai tipikal mesin yg square antara ukuran bore x stroke menyebabkan beberapa speedfreak mulai melirik mengaplikasikan piston tersebut guna meninggalkan beberapa kekurangan dari mesin longstroke dan mengejar karakteristik mesin square. FYI Jika ukuran bore sama dengan stroke atau rasio bore-stroke sama dengan 1, maka disebut mesin square, umumnya rasio bore-stroke berkisar antara 0.95 sampai dengan 1.04 disebut sebagai mesin square. Beberapa keunggulan mesin yg square adalah Engine tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata di semua tingkatan RPM baik di RPM rendah, menengah, maupun RPM tinggi.
Modifikasi diperuntukan bagi beberapa penyuka kecepatan terutama yg kurang puas dg karakter kinerja mesin std MX dg cc std 135 yg kemudian mengaplikasikan piston Vixion yg memiliki ukuran 57 mm tersebut, atau bagi beberapa konsumen yg kebetulan blok 135 cc nya mengalami kerusakan sehingga memaksa dia menganti baru blok piston ring dll modifikasi ini dapat menjadi alternatif mengingat harga yg sama dg blokset std MX. Apalagi piston serta blok Vixion merupakan teknologi yg sama dari Jupiter MX mulai dari DiAsil Cylinder, Forged piston, sampai Liquid Cooling hanya ukuran saja yg membedakan mereka jadi jaminan untuk soal endurance atau ketahanan dari pengaplikasian blok Vixion memiliki jaminan garansi dari sisi teknologi serta material yang dipakai, setindaknya sama yg digaransikan Yamaha 50.000 KM / 5 tahun. Lalu sebetulnya apa tujuan untuk meningkatkan ukuran ruang bakar yang semula 135 cc menjadi 150 cc, berbicara fundamental dari dari segi teknis maka fungsi ruang pembakaran dimesin itu adalah tempat untuk menghasilkan tenaga, alasannya sederhana campuran bahan bakar dg udara di ledakkan dalam blok cylinder guna menghasilkan tenaga yg akan mengerakkan kruk as sampai komponen lainnya, terjadinya perubahan energy dari kimia menjadi energi gerak / kinetik tersebut sebetulnya mempunyai keterkaitan antara proses dg hasil, bagaimana perubahan energy diproses akan menentukan hasil akhir dari torsi dan tenaga yg dihasilkan sebuah mesin.
Teorinya semakin besar ledakan dalam blok silinder maka semakin besarlah tenaga yg dihasilkan mesin…
Hasil yang diperoleh setelah upgrade jd 150 cc dg set VIXION dg std prosedur adalah;
Powerband merata disemua gear.., efeknya akselerasi ditiap gear meningkat.., klo CDI masih std akan kerasa sekali cepat nyentuh limiter.., sedangkan bagi yg sudah menganti CDI Racing/unlimiter efeknya top speed tiap gear terdongkrak.., misal tadinya gigi 1 cuma 50 km/h maka dg upgrade jd 150 cc bisa 55 km/h, begitu seterusnya dg gigi 2, 3 sedangkan untuk topspeed akan terjadi peningkatan sekitar 10-15 km/h pada mesin std, namun yang terpenting adalah time to peak atau waktu tempuh yg diperlukan untuk mencapai kecepatan puncak akan naik kisaran 20 % .
Lalu mengenai konsumsi BBM akan ada kecenderungan untuk lebih irit atau minimal sama dengan konsumsi BBM kond. mesin std, hal ini terjadi akibat torsi motor bertambah mulai dari Rpm awal sampai akhir tidak hanya itu tetapi horsepower pun akan meningkat di rentan Rpm yg lebih tinggi, sehingga untuk berakselerasi dari 0 sampai kecepatan rata-rata 80 km/h tidak perlu membuka throttle terlalu banyak seperti pada kondisi std, tetapi semua itu juga tergantung kepada riding style dari pengendara.
Untuk pengujian hasil secara detail diatas mesin dynotest sepertinya belum dapat penulis lakukan mengingat keterbatasan dalam hal objek yg akan digunakan dalam test tersebut.
Berbicara soal parts yg dibutuhkan untuk modifikasi boreup ini adalah sbb :
1. CYLINDER (3C1-E1311-00) -> Rp 404.500
2. PISTON (3C1-E1631-00) -> Rp 146.000
3. PISTON RING SET (3C1-11603-00) -> Rp 140.000
4. PIN PISTON (3C1-E1633-00) -> 18.500
5. GASKET CYLINDER HEAD (3C1-E1181-00) -> 12.500
Harga parts berdasarkan pricelist resmi Yamaha tahun 2009

Sedangkan untuk penyesuaian pada saat pemasangan penulis menyarankan untuk membubut boring luar dari blok Vixion tsb, dikarenakan beda ketebalan antara blok std MX dg Vixion sehingga apabila langsung dipasang akan menyangkut pada pertengahan lubang blok, sebagai referensi jadikan saja diameter luar boring tersebut menjadi 67 mm, masih ada sisa 3 mm untuk pemuaian pada lubang crankcase MX yg memiliki diameter 70 mm.
Lalu untuk mengembalikan kompresi mesin yg sejatinya menurun akibat profile dari piston Vixion maka penyesuaian dapat dilakukan dg mencopot gasket blok yg memiliki ketebalan 0,45 mm namun cara ini sedikit memiliki kekurangan karena rambatan panas hasil pembakaran diblok lebih mudah mencapai crankcase sehingga nantinya panas yg dihasilkan akan lebih tinggi pada mesin bagian bawah, atau cara paling aman adalah membubut permukaan blok bawah sebanyak 0,5 mm (street performance) atau 0,8 mm (race use) yg tujuannya adalah memperpendek volume ruang bakar.
Parts pendukung lain yg saya rekomendasikan dalam menyesuaikan modifikasi ini adalah CDI, setindaknya gunakanlah CDI yg memiliki rentang limiter putaran mesin yg lebih tinggi mis. CDI Mio (Rpm 10.500), Jupiter lama dg kode 5LL (limiter more than 13.000 Rpm), atau CDI racing yg beredar dipasaran, karena pembengkakan pada ruang bakar akan menggeser kurva dari powerband mesin kearah lebih tinggi jadi percuma saja apabila boreup ini dilakukan tanpa menggeser limiter melebihi 9.000 Rpm, ibarat tenaga masih berjalan tetapi sudah dibatasi oleh CDI.
Sekian sedikit review dari saya, mudah mudahan bisa menjawab sedikit FAQ kawan kawan sekalian yg nantinya akan berencana mengupgrade mesin MX nya menjadi 150 cc.

dikutip dari : { robertsatria.wordpress.com/2009/04/29/jupiter-mx-150-cc/ }